Sabtu, 31 Agustus 2013

Dusner, Bahasa Langka Dari Papua Coba Diselamatkan Ilmuwan






London, UK – Bahasa terlangka di dunia, Dusner, ternyata berasal dari propinsi

Papua, di mana tiga orang yang masih menguasai bahasa itu saat ini sudah

berusia lanjut dan sedang terluka akibat bencana alam.


Demikian klaim sejumlah ahli bahasa dari University of Oxford sebagaimana

diberitakan Straits Times, Rabu (27/4/2011). Dua dari tiga orang yang mampu

berbicara bahasa Dusner dikabarkan nyaris meninggal dunia akibat bencana banjir.





Papuan warrior


Sementara, satu lainnya tinggal di dekat gunung

berapi ketika gunung itu meletus.


Harian Australia melaporkan, ahli sintaksis Mary Dalrymple

sempat terbang ke Papua untuk memahami bahasa tersebut.


“Banjir di Indonesia menjadi tragedi nyata bagi penduduk pulau

indah itu dan beberapa bulan ini sungguh menegangkan karena

kami menunggu kabar apakah ketiga orang itu selamat dari

bencana,” jelas Dalrymple.


“Wanita yang tinggal di dekat gunung berapi itu terluka parah.

Dia terjebak di sana dan tidak bisa meninggalkan rumah

, tapi toh dia selamat,” imbuhnya.


Mengingat hanya tiga orang yang masih menguasai bahasa

Dusner, dan kini berusia antara 60 dan 70 tahun, Dalrymple

berharap bisa mendokumentasikan bahasa tersebut sebelum

benar-benar punah.


Ilmuwan Inggris tersebut berusaha keras merekam kosa

kata dan tata bahasa yang hanya dipakai oleh tiga orang di desa terpencil di Indonesia

tersebut.


Hal ini menggambarkan betapa pentingnya proyek kami

. “Kami baru saja menemukan bahasa ini tahun lalu. Jika kami tak segera

mendokumentasikan bahasa ini sebelum pembicara itu meninggal, bahasa ini

akan hilang selamanya, bahasa ini akan benar-benar punah” pungkas Dalrymple.




Bahasa Dusner digunakan di wilayah Teluk Cenderawasih

di propinsi Papua, Indonesia. Menurut Dalrymple, orangtua pembicara

bahasa Dusner kemungkinan besar berasal dari Melayu dan tidak terpikir

untuk mengajarkan bahasa itu kepada anak-anak mereka

karena menganggap mencari pekerjaan lebih penting.





Hundreds of languages around the world are in danger of extinction


Saat ini terdapat sekira 130 bahasa yang hanya memiliki

pengguna kurang dari 10.


Secara keseluruhan, terdapat 6.000 bahasa

berbeda yang digunakan seluruh penduduk dunia.


Namun dari keseluruhan bahasa tersebut, 50%

atau setengah diantaranya berisiko punah sebelum abad 21 berakhir!


Ajarkanlah anak anda bahasa orangtua,

agar bahasa yang menjadi kebanggaan dan warisan nenek

moyang kita tersebut, tak akan ikut punah mengikut

bahasa lainnya. (strait times/sm/ar/ok/inl/icc.wp.com)

0 komentar:

Posting Komentar